Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2011

IHSAN

1.        Ihsan adalah seperti yang ditunjuk oleh Nabi Muhammad saw. ﺍﻥﺘﻌﺑﺪﺍﷲ ﻜﺎ ﻨﻚ ﺗﺮﺍﻓﺎﻥﻟﻡ ﺗﻜﻥ ﺗﺮﺍﻩﻓﺎﻨﻪ ﻴﺮﺍﻚ “Engkau menyusun gerak kehidupan ini semata-mata menurut Ilmu Allah   dalam kondisi seakan-akan engkau itu melihat sendiri, namun andaikata tidak mampu untuk melihatnya – sebab memang tak akan mampu – maka sadarilah bahwa Allah itu senantiasa mengawasimu menurut Ilmu-nya yang telah dilimpahkan kepadamu”. 2.         Diatas dasar perumusan hadits tadi, menjelaskan kepada kita yang diistilahkan dengan ihsan itu ialah total aktivitas yang seindah-indahnya yang semata-mata menisfestasi Ilmu Allah. Dalam penerapan Ilmu – mana, manusia Muhsin itu penuh dengan kegairahan, ketelitian, keindahan dan rasa tanggung jawab, kerana ia merasa dikontrol   oleh langsung pemberi ilmu itu sendiri yakni Allah. Baik gerak pengolahan dunia fisika maupun sesama manusia itu sendiri. 3.      ...

Ibadah haji

1.          Haji adalah merupakan satu tehnik pembinaan perdamaian dunia yang membawa effect psychologis (efek kejiwaan) yang secara positif bertujuan : A.       Hilangnya Rasialisme, diskrimanasi, sukuisme dan nasionalisme chauvisme. B.        Terjalinnya “ ﺗﻌﺎﺭﻔﻮﺍ ” yaitu pergaulan yang saling bahu membahu, membangun yang ma’ruf yaitu kondisi “ ﺣﺒﻞﻣﻥﺍﷲﻭﺣﺑﻝﻤﻥﺍﻟﻧﺴﺎﺱ ” secara internasional yang praktisnya kaljasadi, suka duka ditanggung bersama, dimana masing-masing hujjaj itu adalah bertindak semcam duta-duta dari berbagai suku bangsa “ ﺳﻌﻭﻳﺎﻭﻗﺑﺎﺌﻞ ” bertemu disuatu tempat, dimana ka’bah sebagai pusatnya. Maka nun disana, berkumpullah lautan manusia dengan beraneka warna kulit, bangsa dan bahasa , mereka bersatu padu menyelenggarakan haji yang merupakan mu’tamar dunia Islam, untuk kemudian memancarkan kesegenap penjuru   dunia dengan memanggul tugas yang sama, yakni sebagai juru dama...

Puasa Dan Pelaksanaannya

1.          Shaum adalah tehnik untuk membina diri dan menjaganya dari perbudakan lingkungan dalam yaitu nafsu perut dan bawah perut kearah mencapai keseimbangan diri atas petunjuk ilmu Allah. 2.          Shaum secara negatif adalah “ ﺍﻤﺳﺎﻚ ” yaitu menahan diri dari rangsangan perut dan bawah perut (sex), praktisnya ialah tidak makan dan tidak minum atau melakukan hubungan seksual pada siang hari, sejak terbit fajar sampai terbenam matahari. 3.          Secara positif adalah “ ﺍﺳﺗﻮﺍﺀ ”, yaitu menyeimbangkan diri, ucapan dan segenap laku perbuatannya, hatta dengan adanya tempaan lapar dan dahaga, yaitu untuk mencapai tingkat keunggulan berpikir dan berbuat menurut Ilmu Allah. Al-Qur’an surat   Al-Baqarah 183 Artinya : “wahai orang-orang yang beriman! Telah menjadi ketetapan bagimu sekalian untuk melakukan pembinaan diri dengan shaum, sebagaimana telah dite...